t-media.id SULTENG – Situr Wijaya CEO media online iNSulteng.id ditemukan meninggal dunia di kamar hotel lantai 3D. Paragon, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat 4 April 2025, Malam. Dugaan penyebab kematian hingga kini belum dapat dipastikan, dan keluarga masih menunggu hasil autopsi resmi.
Jenazah almarhum tiba di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu pada Minggu pagi, 6 April 2025, menggunakan pesawat Batik Air. Almarhum kemudian dimakamkan di kampung halaman istrinya, Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, pada pukul 09.55 WITA.
Prosesi pemakaman dihadiri oleh istri almarhum, Selvianti, bersama anak-anak mereka, sanak keluarga, serta rekan-rekan seprofesi. Turut hadir pula anggota Komisi II DPR RI Drs. H. Longki Djanggola, M.Si.
Usai pemakaman Longki Djanggola yang juga mantan Gubernur Sulawesi Tengah dua periode ini menyampaikan duka yang mendalam kepada Istri dan anak-anak alamarhum serta kepada semua rekan-rekan jurnalis untuk bersabar atas kepergian almarhum dan mendorong rekan-rekan jurnalis menelusuri motif kematian almarhum yang sebenarnya.
“Jadi kematian ini memang kehendak Allah. Cuma sekarang ini teman-teman almarhum akan mencari tahu proses kematiannya”.
“Kalau proses kematiannya itu memang sesuai dengan kondisi kesehatan atau medis, mungkin kita tidak akan tindaklanjuti lebih jauh, tapi seandainya nanti hasil autopsi itu ternyata ada usur-usur kekerasan dan sebagainya, maka teman-teman dari PWI, AJI dan semua elemen-elemen wartawan ini akan mengadvokasi, akan membelah untuk mengungkap kasus kematian ini”. Tambahnya
Longki optimis kematian almarhum bisa terungkap, dan dia akan mendorong Komisi III DPR RI dan mengundang pihak rumah sakit untuk dapat membantu keluarga dan teman-teman alamarhum terkait dengan hasil autopsi.
“Percayalah, ini pasti bisa terungkap. Apalagi sudah bicara dengan Pak Saripun Suding, beliau punya komisi itu, komisi tiga. Nanti saya juga sampai di Jakarta, saya coba bantu ke komisi tiga untuk meminta, untuk mengundang kembali pihak Rumah Sakit Bayangkara dan sebagainya, tentang hasil autopsi itu supaya semakin jelas terang-benderang tidak ada usur-usur yang lain”.
Longki juga menyinggung soal adanya laporan ke Polda Metro Jaya oleh seseorang yang mengaku sebagai kuasa hukum keluarga, sebagaimana pernyataan Heru yang dikuasakan PWI untuk mengurus jenazah almarhum dijakarta menegaskan bahwa yang bersangkutan tidak mewakili pihak keluarga maupun organisasi profesi jurnalis.
“Ada pun ada yang mengaku-mengaku sebagai pengacara, sebagai penasehat hukum, itu di luar sepengataukan istri dan teman-teman dari wartawan”. Tegas Longki
Longki meminta kepada keluarga almarhum untuk menguasakan kepada teman-teman wartawan untuk mencari tau hasil dan motif dari meninggalnya alamarhum.
“Jadi, kedepan ini saya mohon dengan sangat istrinya tolong kuasakan saja kepada teman-teman wartawan untuk mengadvokasi nanti teman-teman wartawan yang akan menunjuk siapa yang akan menjadi pengacara dari kasus ini. Jadi, mekanismenya seperti itu. Jadi, dari istrinya akan memberikan kuasa kepada teman-teman PWI, kemudian yang akan menunjuk siapa yang akan menjadi pengacara dari kasus ini.”
Longki berharap kasus kematian almarhum akan terungkap dengan jelas dan meminta kepada istri dan anak-anaknya serta keluarga dan teman-teman wartawan untuk tetap bersabar dan tenang menerima musibah ini.
“Saya kira, insyaAllah, semua ini akan terungkap dengan jelas dan terlalu separat. Jadi, masa wara kita, orang-orang kata, hasil autopsi, ya, mudah-mudahan memang memurni kematiannya karena penyakit, tapi kalau ada hal-hal lain, insyaAllah pasti akan terungkap. Mudah-mudahan, segera kita bisa tenang, khususnya buat isteri dan anak-anaknya yang mau sabar, menerima kenyataan, dan ini adalah kehandak Allah, ini cobaan yang memang harus kita lalui, yang harus kita terima dan mudah-mudahan teman-teman wartawan semua juga bisa membantu untuk menyelesaikan masalahnya”. Mengakhirinya