t-media.id TOUNA – Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2025 menjadi momentum istimewa sekaligus refleksi atas berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemerintahan Kabupaten Tojo Una-Una sebagai bentuk semangat meneguhkan kembali komitmen terhadap nilai-nilai luhur Pancasila.
Hal ini bagian terpenting sebagaimana tertuang dalam pidato tertulis Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Drs. Kh.H Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D yang dibacakan Inspektur Upacara, Dandim 1307/Poso, Letkol Arm Edi Yulian Budiargo, S.Sos., M.Han., pada Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025 yang dilaksanakan di halaman Kantor Bupati Tojo Una-Una, Minggu (01/06/2025).
Upacara yang berlangsung hikmad ini dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Tojo Una-Una, Ilham, S.H., dan Hj. Surya,S.Sos., M.Si., Unsur Forkopimda kabupaten Tojo Una-Una, Pj.Sekretaris Daerah, Pimpinan Instansi Vertikal, BUMN/BUMD, Kepala Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Kabupaten Tojo Una-Una beserta seluruh jajarannya serta sejumlah Organisasi Perempuan, unsur TNI/POLRI dan peserta Upacara lainnya.
Kepala BPIP dalam amanatnya, menyampaikan pada hari ini, Tanggal 1 Juni 2025, kita kembali memperingati momentum yang sangat penting dalam sejarah bangsa Indonesia yaitu Hari Lahir Pancasila. Hari ketika kita tidak hanya mengenang rumusan Dasar Negara, tetapi juga meneguhkan kembali komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur yang menjadi pondasi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif yang tertulis dalam Pembukaan UUD 1945. Ia adalah jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Dalam Pancasila, kita belajar bahwa kebinekaan bukanlah alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu. Dari sila pertama hingga sila kelima, terkandung prinsip-prinsip yang menuntun kita membangun bangsa dengan semangat gotong-royong, keadilan sosial, dan penghormatan terhadap martabat manusia. Karena kita menyadari bahwa kemajuan tanpa arah ideologis akan mudah goyah. Kemajuan ekonomi tanpa pondasi nilai- nilai Pancasila bisa melahirkan ketimpangan. Kemajuan teknologi tanpa bimbingan moral Pancasila bisa menjerumuskan bangsa pada dehumanisasi.
Memperkokoh ideologi Pancasila berarti menegaskan kembali bahwa pembangunan bangsa harus selalu berakar pada nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial.
Dalam era globalisasi dan digitalisasi yang semakin kompleks, tantangan terhadap Pancasila pun semakin nyata. Kita menyaksikan penyebaran paham-paham ekstremisme, radikalisme, intoleransi, hingga disinformasi yang mengancam kohesi sosial kita.
Oleh karena itu, melalui Asta Cita, kita dipanggil untuk melakukan revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam segala dimensi kehidupan: dari pendidikan, birokrasi, ekonomi, hingga ruang-ruang digital.
Dalam dunia pendidikan, di lingkungan pemerintahan dan birokrasi, nilai-nilai Pancasila harus hadir dalam bentuk pelayanan publik yang berkeadilan, transparan dan berpihak pada rakyat. Setiap kebijakan dan program harus mencerminkan semangat kemanusiaan dan keadilan sosial, bukan kepentingan kelompok atau golongan, memastikan bahwa pembangunan tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang, tetapi menjadi berkah bagi seluruh rakyat Indonesia. Keadilan sosial, sebagaimana termaktub dalam sila kelima, harus menjadi orientasi utama. Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), ekonomi kerakyatan dan koperasi harus terus diberdayakan agar tidak ada warga yang tertinggal dalam kemajuan bangsa.
Peringatan Hari Lahir Pancasila ini harus menjadi pengingat bahwa masa depan bangsa berada di tangan kita. Jika kita ingin mewujudkan Indonesia Raya, maka tidak ada jalan lain selain memastikan bahwa Pancasila tetap menjadi jiwa dalam setiap denyut nadi pembangunan.
Akhirnya, marilah kita terus bergotong-royong, menjaga persatuan, menghargai perbedaan dan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan. Jadikan Pancasila sebagai sumber inspirasi dalam berkarya, berbangsa dan bernegara. Tutup Pidato tertulis Kepala BPIP
Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila kemudian dilanjutkan dengan memberikan penghargaan pada Pelopor Pancasila yang telah menunjukan dedikasi dan keteladanan dan kontribusi nyata dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila di tengah Masyarakat, dan dilanjutkan dengan Pemberian penghargaan pada Burhanudin Lahay sebagai bentuk Penghargaan dan apresiasi atas dedikasi loyalitas dan pengabdian yang telah diberikan selama bertugas di Pemerintahan kabupaten Tojo Una-Una dan dilanjutkan dengan Penyerahan SK CPNS formasi Tahun 2024.