TETE A. [ t-media.id ] – Ekowisata merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal, serta aspek pembelajaran dan pendidikan, hal ini sebagaimana dengan apa yang menjadi harapan masyarakat Desa Tete A. dimana letak georgrafis desa ini memiliki lintasan pantai pesisir yang panjang dan sebagaian pesisirnya ditumbuhi bakau,.
Desa Tete A. Adalah salah satu desa yang berada di Ibu kota Kecamatan Ampana Tete, Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah yang memiliki potensi wisata ekosistem mangrove yang hingga kini belum tersentuh untuk dikembangkan sebagai objek wisata, dua buah pulau kecil yang berada di wilayah desa tersebut merupakan pemandangan yang memukau ketika kita memandangi dari atas jembatan yang juga hingga saat ini jembatan tersebut hanya sebagai tempat berlabuh kapal-kapal kecil ketika terjadi musim cuaca ekstrim,-
Suleman, Kepala Desa Tete A. saat ditemui diruang kerja Kantor Desa Tete A. kamis(01/08/2024) mengakui kalau selama dia menjabat dan memimpin desa ini hal tersebut memang sudah menjadi target saya namun oleh karena pada tahun-tahun kemarin kita diperhadapkan dengan siatuasi covid 19 sehingga kami belum tergerak untuk merencanakannya,ujarnya.
Lanjut Eman, selain dari perencanaan hal tersebut, sejauh ini kami telah melakukan pengembangan disektor pertanian, peternakan dan perikanan melalui upaya-upaya bagaimana masyarakat kami dapat tersentuh oleh program-program pemerintah yang berlakelanjutan melaui bantuan-bantuan yang menurut kami hal itu tidak bisa kami akomodir dengan anggran baik Dana Desa maupun ADD sehingga kami sangat bersyukur seluruh bantuan-bantuan yang dikuncurkan baik oleh Pemerintah Daerah Kabupaten maupun Pemerintah Provinsi dan Pusat dapat dimanfaatkan dengan baik oleh warga kami sekalipun belum seluruhnya mendapatkannya,.
Eman optimis akan melakukan terobosan-terobosan lebih-lebih pasca penetapan undang-undang yang berkaitan dengan perpanjangan masa jabatan dan tugas kepala desa yang tentunya meberikan ruang waktu bagi kami untuk melakukan program-program berkelanjutan termasuk kami akan melakukan rapat bersama dengan BPD untuk mebicarakan rencana pengembangan wisata mangrove melihat dengan adanya potensi yang selama ini kami miliki termasuk bagaimana memanfaatkan dua pulau untuk dijadikan obyek wisata lokal, kami sadar tentunya untuk melakukan terobosan dalam konteks ini membutuhkan dana yang dimungkinkan itu tidak bisa kami ambil dari sumber anggran desa sehingga nantinya kami akan melakukan pendekatan-pendekatan dan lobi-lobi dari pihak pihak baik pemerintah eksekutif muapun legislatif, sehingga apa yang menjadi tujuan kami agar dengan adanya obyek wisata mongrove ini akan mampu menompang Pendapatan Desa dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat pada sektor lainnya. Olehnya itu melalui kesempatan ini kami berharap dengan gebrakan ini, kami tidak bisa berbuat sendiri, kami membutuhkan dukungan baik oleh Pemerintah Kabupaten, Provinsi maupun Pemerintah Pusat berkenan membantu mencapai niat kami, pungkasnya.***