Ampana Tete t-media.id – Volume curah hujan menjelang Ramdhan bulan kemarin menyebabkan luapan air disebagian sungai-sungai diwilayah Touna menerjang rumah-rumah warga, tidak terkecuali rumah warga di Dusun Manggasi Desa Uebone.
Salah seorang warga Desa Uebone Dusun Manggasi, Hasan (69) mengeluhkan dan merasa khawatir rumah miliknya nyaris tenggelam akibat longsor galian drainase yang disisakan kontraktor.
Pasalnya pengerjaan drainase dilingkungan didusunnya menyisahkan puluhan meter galian yang belum dibuatkan drainase yang memicu longsornya galian hingga nyaris menenggelamkan rumah milik Hasan dan mengancam rumah-rumah warga lainnnya disepanjang galian tersebut.
Hasan mengungkapkan kepada media ini saat meninjau lokasi (Rabu, 09/04/2025) atas laporannya bahwa dia sudah sempat menyampaikan ke pemilik proyek tersebut untuk tidak menyisakan galian jika belum dibuatkan drainase.
Hingga sempat ditinggal beberapa waktu, sisa galiannya yang juga tak kunjung dikerja.
“saya sempat sampaikan kepada yang punya proyek, kenapa digali kalau belum dibikin dranasenya, tapi jawaban pihak pemilik proyek, akan dikerja setelahnya yang tidak tau kapan mo dikerja sampai dengan hari ini, lobang ini semakin membesar”. keluhnya
Hasan juga merasa khawatir akan keselamatan keluarganya jika terjadi longsor tiba-tiba yang beresiko terhadap ambruknya rumah tempat bernaung dia dan kluarganya, sehingga dia mengambil langkah manyampiakan maksudnya kepada pihak pemerintah Desa untuk mendapatkan perlindungan dan solusi terhadap kekhawatiranya tersebut.
Kepala Desa Uebone saat dikomfirmasi di lokasi tersebut dalam keterangan pers menyebutkan, dia juga merasa khawatir akan keselamatan warganya jika terjadi longsor disaat warganya dalam keadan istrahat didalam rumah (tidur) bahkan jika terjadi longsor tambahan akan memutus akses jalan warga menuju kelahan pertanian mereka dan menghambat para petani jagung membawa hasil panen ketempat jemuran.
Saat ditanya soal sejauh mana Pemerintah Desa menindak lanjuti keluhan warga, Moh. Ramli Supu (MRS) menjawab “ kami sudah berupaya melakukan langkah koordinasi kepemerintah daerah dalam hal ini Dinas PUPR Tojo Uan-Una, namun hingga saat ini belum mendapakan respon balik terkait dengan keluhan warga yang tersebut”. Ujarnya
Bahkan MRS juga menyebutkan “Dua lokasi diwilayah saya Desa Uebone ini, putus akses jalan kantong produksi termasuk jalan warga petani menuju Dusun Lemba Jongi akibat pengikisan air hujan dari gunung menyebakan lintasan jalan kantong produlksi yang saat ini jalan tersebut juga belum dilirik Pemerintah Daerah Tojo Una-Una, sementara di dusun tersebut dihuni oleh ±200 jiwa warga petani”. Ungkapnya
Warga Dusun manggasi terlebih Hasan yang rumahnya dikhawtirkan saat ini terkena dampak longsor lubang drainase berharap ada upaya pemerintah untuk mencegah lenyapnya rumah tempat berlindung dia dan keluarganya.
“Saya berharap melalui bapak tolong disampaikan hal ini, jika belum modikerja drainasenya tolong ditimbun dulu, dan kalo memang belum ada respon Bupati, mudah-mudahan pak Gubernur Sulteng bisa dengar saya pekeluhan dengan warga didusun manggasi ini.” Harapnya
Hingga berita ini terbitkan pihak Dinas PUPR Tojo Una-Una belum dapat dikomfirmasi media ini.