Ratolindo (t-madia.id) – Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Seorang pria berinisial MI (21) Warga Jalan Kelapa RT/RW 03/01 Kelurahan Dondo Barat, Kecamatan Ratolindo ditemukan tetanggan dan orang tuanya gantung diri di kamar kontrakaanya Perumahan Eks Sulatengko. Jumat (21/02/2025)
Tubuh korban yang tergantung ditemukan oleh tetangganya yang saat itu hendak mengecek suara gaduh seperti kursi berhamburan dalam ruangan tempatnya selang beberapa menit kejadian tersebut, melalui lubang pintu warga mengecek tubuh korban seperti tergantung, alhasil keluarga dan orang tua korrban mendobrak pintu masuk untuk memastikan keadaan anaknya, ungkap Jakiru (Ayah Korban)
Keterangan yang disampaikan Jakiru (Ayah Korban) bahwa anak sulungnya ditemukan dalam kondisi tergantung sekitar pukul 20.00. Wita. dia dan keluarganya dibantu warga mengevakuasi korban yang tergantung di atas plafon setinggi ±2,5 meter dengan menggunakan tali nilon yang memang sudah tergantung di tempat tersebut untuk ayunan bayi, “ Saya tidak jadi melaut sore itu, jadi saya pulang ulang karumah yang juga masih satu lakosi dengan tempat tinggal anak saya ini setelah diantar maitua ke tampat kerja, saya kembali kerumah sekitar stengah enam sore tadi, dan ini anak (korban) masih sempat minta rokok sama saya” ujarnya sambil menahan kesedihannya.
Rahmawati, Ibu korban juga menjelaskan jika korban sudah berumah tangga dan kemarin sempat cekcok dengan istrinya “ ini anak saya yang pertama dan belum lama berumah tangga, dan kemarin ada sedikit cekcok dengan istrinya, sehingga tadi sore ini abis antar papanya ke tempat kerja, saya berupaya cari istrinya untuk modinasehati dorang perumah tangga ini, tapi belum sampe saya peniat, saya peanak someninggal kasian”.
Kepada t-media.id Jakiru menyampaikan bahwa Kami orang tua korban menolak tindakan selanjutnya pihak berwajib terhadap kejadian anaknya (korban) usai dilakukan olah TKP oleh Pihak Tim Inafis Polres Tojo Una-Una, mereka pasrah ikhlas karena ini sudah menjadi kehendak Allah. “saya orang tua korban sudah ikhlas dengan kejadian ini atas meninggalnya anak saya dengan cara seperti ini, torang sedih tapi dia memilih jalan lain, kami berharap jika anak kami punya kesalahan mohon dimaafkan” Tandasnya