t-media.id, JAKARTA – Pidato yang mengangkat tema Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera juga menjadi bagian dari peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia ini adalah Pidato Kenegaraan yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto pada Sidang Tahunan MPR RI, Sidang Bersama DPR dan DPD RI, di Gedung Nusantara, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Di awal pidato, Ungkap sejarah dan perjalanan kepemimpinan Presiden Republik Indonesia sejak Sukarno hingga Jokowi, Prabowo mengajak seluruh rakyat untuk menghargai jasa para pemimpin terdahulu. “Kita patut menghormati jasa para pendahulu kita, yang telah meletakkan fondasi penting bagi kemajuan Indonesia,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa proses transisi pemerintahan berjalan dengan baik. “Pertama, saya ingin menyampaikan bahwa transisi keperimpinan nasional dari Presiden Joko Widodo ke pemerintahan yang saya pimpin berjalan dalam semangat persatuan penuh kehormatan dan kedewasaan politik, Peralihan kepimpinan yang diakui dunia sebagai peralihan yang lancar dan sangat baik adalah bukti demokrasi kita matang dan kuat. Ucapnya
Menyadari tantangan soal pemberantasan korupsi adalah masaalah besar, Presiden Prabowo berkomitmen menjalankan pemerintahan harus dibawah pengawasan “Kita paham dan mengerti bahwa dalam suatu negara modern perlu ada pengawasan, perlu ada transparansi dalam menjalankan kekuasaan, jika ada kekuasaan yang tidak diawasi, maka kekuasaan akan menjadi korup.”
Lebih lanjut Presiden buka-bukaan menyebut tentang “kekuasaan yang absolut akan menjadi korup secara absolute disebabkan perilaku korupsi yang ada di setiap esolon birokrasi, di setiap institusi dan organisasi pemerintahan, ada di BUMN, ada di BUMD kita dan ini bukan fakta yang harus kita tutup-tutupi dimana setelah 299 hari saya mau mimpin pemerintahan eksekutif, saya semakin mengetahui berapa besar tantangan kita, berapa besar penyelewengan yang ada di likungan pemerintahan kita. Hal ini tidak baik, tapi harus saya laporkan kepada para wakil-wakil rakyat Indonesia.” Tegasnya
Presiden Prabowo Subianto menyatakan Indonesia adalah negara yang sangat kaya, namun menurutnya selama berpuluh-puluh tahun ada fenomena kebocoran kekayaan Indonesia ke luar negeri yang disebutnya kembali dalam pidato kali ini dengan kondisi Net Outflow of National Wealth, akan tetapi Prabowo juga berharap bagi semua pihak untuk tidak saling menyalahkan.
“Janganlah kita menghabiskan tenaga kita untuk mencari siapa yang salah, kita tidak punya waktu untuk itu, kita tidak punya cukup energi untuk mencari kesalahan orang. Pemerintah yang saya pimpin harus memusatkan diri untuk mencari solusi yang tepat dan cepat atas masalah pokok ini. Ibarat sebuah badan kalau darahnya terus mengalir keluar maka pada satu titik badan itu akan mati, saya mengajak seluruh pihak untuk terus bekerja sama demi Indonesia yang lebih maju” harapnya.
Sumber : Vidio Siaran Pidato Keneragaan